Pekanbaru Terkini - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendengar ada yang aneh dari keterangan masyarakat terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Tanjung Balam, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Disebutkannya, lokasi yang hanya berjakar lebih kurang 20 Km dari Pusat Pemerintahan Riau tidak bisa teratasi oleh pemerintah dan sektor terkait. "Sementara lokasi tidak jauh dari pusat kota," kata SBY.

Dirinya mempertanyakan dimana peran pemerintah setempat dan pihak terkait dengan kondisi yang masih berlangsung saat ini. Dimana saat melakukan pertemuan dengan masyarakat di SD 010 Minas, Siak, kawasan PT Chevron, SBY memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan berbagai keluhan dan informasi yang diketahui.

Salah seorang warga, Afrizon asal Tanjung Balam, Siak Hulu, Kampar menjelaskan bahwa daerahnya tersebut hanya berjarak 20 Km dari pusat kota. "Karhutla sendiri sudah meluas ke pinggir jalan besar, lokasinya hanya berjarak 20 Km dari pusat kota," ujar Afrizon.

Hal ini cukup membuat SBY kecewa. Pasalnya, daerah yang tidak terlalu jauh dekat pusat pemerintahan bisa diprioritaskan untuk penanganannya. Sementara faktanya, sama saja dengan kabupaten/kota lainnya.

"Intinya kita harus bersama-sama menegakkan hukum ini. Tidak ada yang perlu ditutupi lagi, karena ini sudah menjadi bencana setiap tahunnya," sambung SBY.

Jika para pelaku tetap dibiarkan berkeliaran, upaya yang dilakukan mulai dari tingkat pusat hingga ke kabupaten/kota untuk pemadaman kebakaran terbuang sia-sia. [dn-gr]