Interkoneksi Bawah Laut, Listrik Rupat Tetap Sering Mati

Rupat - Meskipun sejak pertengahan tahun 2013 lalu listrik di Pulau Rupat sudah menyala melalui jaringan interkoneksi bawah laut dari Kota Dumai, namun dalam sebulan terakhir kondisi listrik masih memprihatinkan. Malahan dalam sehari listrik di Rupat hidup tidak sampai 10 jam, lebih lama mati.
"Sudah cukup lama, listrik dihampir seluruh wilayah Pulau Rupat ini menyala tidak lebih dari 10 jam dalam satu hari. Padahal jaringan interkoneksi bawah laut dari kota Dumai sudah selesai dipasang serta dioperasikan untuk mengaliri listrik ke rumah-rumah warga di dua kecamatan di Rupat, namun kondisinya sekarang sering hidup mati," papar Edi Sabara, salah seorang warga Rupat, Minggu (23/3).
Dikatakan ketua PAC Partai Nasdem Kecamatan Rupat Utara ini, tidak diketahui persis penyebab listrtik sering mati hidup di Pulau Rupat. Kejadian tersebut berlangsung setiap hari, sehingga membuat warga kecewa karena bisa merusak barang-barang elektronik yang mereka miliki.
"Hari ini listrik mati dari jam 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, kemudian sore jam 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB dan malam hari dari pukul 21.00 WIB sampai jam 03.00 WIB dinihari. Pihak PLN maupun pemkab Bengkalis diminta untuk segera melakukan perbaikan apabila ada kerusakan atau ada gangguan tekhnis lainnya pada jaringan," desak Edi Sabara.
Sementara itu, Kepala Bidang kelistrikan dan Energi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bengkalis Azuri SE ketika dikonfirmasi wartawan, tidak membantah kalau listrik di Pulau Rupat sering mati, dikarenakan adanya pemadaman oleh pihak PLN.
Menurutnya, penyebab dilakukan pemadaman karena pihak PLN masih melakukan pembersihan jaringan yang ada di daratan, setelah jaringan interkoneksi terpasang.
"Informasi yang kami dapat dari PLN Rupat, PLN Kota Dumai dan Rupat saat ini tengah melakukan pembersihan jaringan diseluruh pulau Rupat yang tersambung dengan jaringan interkoneksi bawah laut. Dalam beberapa hari kedepan, pembersihan jaringan sudah selesai dilaksanakan dan kembali normal," terang Azuri. [rdi]