delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Dugaan Sementara Pejabat BPBD Damkar Riau Meninggal Kena Serangan Jantung

Hasil visum Tim medis RSUD Bengkalis ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda keekrasan. Untuk sementara, Meby menduga korban meninggal karena serangan jantung.

 

Kabarriau (KR) - Ferialdi (50) Kepala Seksi Pelayanan Evakusi dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran Provinsi Riau, ditemukan meninggal di kamar 302 Hotel Pantai marina-Bengkalis, Rabu (18/6) dinihari sekitar pukul 06.00 WIB.

Korban diketahui meninggal oleh rekan satu kamarnya, Wahyu Romadona (32) dan Hari Prabowo (27). Wahyu yang curiga melihat posis tidur korban mencoba membangunkian korban, namun, korban sudah tak bernyawa.

Wahyu Romadona tenaga honorer PTT BPBD Provinsi Riau dan Hari prabowo PNS BPBD Damkar Provinsi Riau kepada wartawan mengatakan, beberapa hari yang lalu korban dan dua anak buahnya, yakni Wahyu dan Hari datang ke Bengkalis dalam rangka kegiatan antisipasi penanggulangan bencana Karhutla dan asap di Kota Bengkalis.Ketiganya kemudian menginap di kamar 302 Hotel Pantai Marina. 

Pada hari Senin tiba-tiba tensi darah korban naik. Korban kemudian menyuruh Wahyu mengambil obat katofril (obat penurun tensi darah). Usai menyerahkan obat tensi, korban kemudian menyuruh Wahyu carikan obat sakit gigi (Renagen ), namun tak dapat.

Pada Selasa (17/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB korban meminta tolong kepada stafnya bernama Hendro (47) seorang PNS BPBD Damkar Provinsi Riau untuk mencarikan seorang tukang pijat. Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB Hendro datang bersama seorang tukang pijat yang dipesan korban. Dengan disaksikan stafnya (Hendro dan Wahyu, korban kemudian diurut dan dikusuk dan satu jam kemudian pemijatan selesai. 

Dan tukang pijat tersebut kemudian pergi. Karena sudah tak ada lagi tugas, dan korban dalam keadaan sehat-sehat saja, kedua saksi kemudian permisi kepada korban mau menonton piala dunia di cafe hotel.Sekitar pukul 00. 30 WIB keduanya kembali ke kamar dan melihat korban tengah tertidur nyenyak.

Pagi sekitar pukul 06.00 WIB kedua saksi bangun dan melihat korban masih dalam posisi tidur dengan posisi terlentang. Hanya saja tangan korban menggenggam dan kaki sebelah kanan terjuntai ke bawah dari tempat tidur.

Melihat posisi korban demikian, Wahyu curiga dan mencoba membangunkan korban, namun tidak ada respon dari korban. Karena tak ada respon saksi kaget. Ia kemudian membangunkan Hari. Hari yang masih dirayapi rasa kantuk pun terkejut melihat atasannya demikian. Tanpa pikir panjang saksi kemudian mengambil handy talki memberita_okehu kondisi korban kepada rekan-rekannya yang lain.

"Saya melihat dan mencurigai ada keganjilan kemudian saya memangil korban, namun korban tidak menjawab, selanjutnya saya membangunkan teman saya yang satu kamar, melihat kondisi korban. Setelah itu, kami langsung  memberita_okehukan kondisi korban melalui sambungan Radio (HT) kepada seluruh anggota BPBD,"papar Hari Prabowo.

Kepala BPBD-Damkar Bengkalis, H Muchammad Jalal ketika dikonfirmasi wartawan Rabu pagi membenarkan meninggalnya Kasi pelayanan evakuasi penyelematan  BPBD Provinsi tersebut dan jenazahnya sudah dibawa ke Pekanbaru.

"Ya benar ada anggota BPBD Provinsi telah meninggal yang bernama  Ferialdi SKM (50) tahun di kamar 302 Hotel Marina. Mendapat informasi itu kami langsung menghubungi dokter RSUD Bengkalis untuk mengecek, tapi nyawa korban tidak dapat di selamatkan lagi sudah meninggal dunia,  penyebab belum di ketahui. Saat ini dari pihak kepolisian masih menyelidiki tentang kasus ini," terang Jalal.

Sementara Kapolsek Bengkalis AKP Meby Trisono yang dihubungi terpisah, Rabu siang, membenarkan adanya peristiwa itu. 

Menurut Meby, dari hasil visum Tim medis RSUD Bengkalis ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda keekrasan. Untuk sementara, Meby menduga korban meninggal karena serangan jantung. "Selain jantung korban juga mengidap penyakit hipertensi dan asam urat," Meby.

Terkait meninggalnya korban, pihak kepoliisian melakukan penyelidikan dan melakukan oleh tempat kejadian perkara dan meminta keterangan para saksi.

"Kita sudah melakukan olah TKP, meriksa saksi," ujarnya.(MT)