Rengat Barat Tercatat Daerah Paling Parah Terendam Banjir

Kecamatan Rengat Barat, terdapat tujuh desa/kelurahan yang sudah terendam banjir cukup parah, masing-masing Kelurahan Pekan Heran, Desa Desa Redang, Danau Baru, Kota Lama, Sialang Dua Dahan, Barangan dan Rantau Bakung.
Okeline, Rengat - Kecamatan Rengat Barat saat ini tercatat sebagai daerah yang paling parah terendam banjir di wilayah Kabupaten Inhu. Sampai Minggu (23/11) siang, belum ada tanda-tanda banjir akan surut karena ketinggian air Sungai Indragiri masih bertahan pada posisi 6,68 meter. Bahkan jika curah hujan terus meningkat, kemungkinan banjir akan terus meluas.
Di Kecamatan Rengat Barat, terdapat tujuh desa/kelurahan yang sudah terendam banjir cukup parah, masing-masing Kelurahan Pekan Heran, Desa Desa Redang, Danau Baru, Kota Lama, Sialang Dua Dahan, Barangan dan Rantau Bakung.
Bahkan, sekitar 50 jiwa warga Desa Rantau Bakung dan 5 kepala keluarga warga Sialang Dua Dahan sejak beberapa hari ini mengungsi di tenda yang telah disediakan Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD).
Selain itu, banjir di Kecamatan Rengat Barat telah membuat akses jalan penghubung antara Desa Redang dengan Desa Danau Baru terputus akibat ketinggian air di badan jalan sudah mencapai 1 meter. Banjir juga telah merendam ratusan hektare areal pertanian dan perkebunan warga di Kecamatan Rengat Barat. Dan Warga juga telah mengungsikan hewan ternak ke lokasi yang tidak terendam banjir.
“Banjir sudah merata menggenangi sejumlah daerah di sepanjang aliran Sungai Indragiri. Dari sejumlah daerah tersebut, Kecamatan Rengat Barat memang cukup parah terkena dampak banjir,” ujar Kepala Badan Kesbangpol dan PBD Inhu, Adri Bahar, Senin (24/11/2014).
Dijelaskan Adri, berdasarkan pemantauan Minggu (23/11) sekitar pukul 13.00 Wib, ketinggian air Sungai Indragiri di Rengat mencapai 6,68 meter. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketinggian air Sungai Indragiri belum ada tanda-tanda akan surut.
Karena itu, pihaknya sudah mengimbau Camat dan kepala desa agar waspada dan segera berkoordinasi jika banjir terus meluas. Badan Kesbangpol dan PBD juga sudah menyiagakan petugas serta peralatan yang akan digunakan untuk membantu warga. Bahkan pada beberapa lokasi yang dianggap rawan sudah disediakan posko dan tenda.
Adri juga membenarkan saat ini sekitar 50 jiwa warga Desa Rantau Bakung dan 5 kepala keluarga warga Sialang Dua Dahan sudah mengungsi di tenda. Warga memilih mengungsi di tenda karena rumah sanak keluarga mereka juga sudah terendam banjir.
“Sebagian besar warga yang rumahnya terendam banjir umumnya memilih mengungsi di rumah keluarga mereka yang belum terendam banjir,” tuturnya.
Ditambahkan Adri, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Inhu tahun ini jauh lebih besar di banding tahun sebelumnya. Jika dirunut, kemungkinan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Inhu tahun 2014 ini merupakan siklus 5 tahun sekali.
“Tahun lalu ketinggian air Sungai Indragiri maksimal hanya 6,55 meter kemudian surut. Tetapi tahun ini sudah mencapai 6,68 meter dan belum ada tanda-tanda akan surut,” jelasnya seraya menegaskan bahwa saat ini kondisi banjir di Inhu sudah masuk kategori siaga dua.
Sementara itu, kondisi banjir di Kecamatan Rengat Barat ini sudah ditinjau langsung Bupati Inhu H Yopi Arianto didampingi Sekda Inhu Raja Erisman dan sejumlah pejabat Pemkab Inhu lainnya, Sabtu (22/11) kemarin. Bupati juga melihat secara langsung warga Desa Rantau Bakung yang saat ini mengungsi di tenda.
Pada kunjungannya, Bupati minta warga yang terkena musibah banjir tabah. Pemkab Inhu melalui instansi terkait akan membantu memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada korban banjir. (wa/rs)