Dekranasda Indragiri Hilir Produksi Tenun Songket

Dekranasda mampu memproduksi tenunan songket 500 lembar per tahun dengan berbagai macam warna dan motif. Untuk satu lembar tenun songket membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
KABARRIAU.COM, Tembilahan - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mampu memproduksi tenun songket 500 lembar per tahun dengan berbagai macam warna dan motif.
"Motif songket yang ditenun di Indragiri Hilir ini biasanya Tampuk Manggis," kata staf showroom Dekranasda Kabupaten Indragiri Hilir, Nensi, di Tembilahan, Rabu (6/5/2015).
Nensi menjelaskan, motif Tampuk Manggis yang ditenun ini terdiri dari berbagai macam bentuk dan beraneka warna yang diantaranya adalah kuning, hijau, ungu, biru dan merah.
"Biasanya pembuatan untuk satu lembar tenun songket membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Namun jika pekerjanya sudah ahli, perlembarnya bisa diselesaikan dalam satu hari," jelasnya.
Dia mengatakan Songket tenun ini perlembarnya dijual seharga Rp250.000 dan dapat ditemui di Dekranasda Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di Jalan M Boya, Tembilahan.
"Selain di Dekranasda, tenun songket juga dapat ditemui di acara pameran atau pagelaran yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir maupun provinsi," katanya.
Dia mengemukakan, sentra produksi industri tenun songket ini tersebar di beberapa kecamatan yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kecamatan itu masing-masing Kecamatan Tanah Merah, Reteh dan Tembilahan. Songket ditenun dengan tangan dan menggunakan benang emas atau perak.
Songket pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.
Songket ini merupakan kerajinan tradisional khas masyarakat yang terdapat hampir di seluruh penjuru Sumatera, mulai dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, hingga Riau. Dan biasanya perajin songket ini kebanyakan kaum wanita.(*)