delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Sebelum Diurut Minum Kopi, Lalu Pingsan. Uang pun Raib Rp50 Juta

Saya tidak ingat lagi setelah minum kopi yang diberikan ibu Erlina. Saya ditolong manajer Hotel Planet Holiday, dan dibawa ke rumah sakit.


KABARRIAU.COM, BATAM - Ang Tek Lie alias Ali dan Kie Fat alias Acai tak menyangka, kopi yang mereka minum setelah disuguhkan Erlina Silalahi membuat mereka pingsan. Keduanya bahkan baru sadar keesokan harinya. Saat sadar, uang Rp50 juta yang disimpan dalam tas sandang sudah tidak ada lagi.

Hal ini terungkap dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (15/2/2016).

Sidang yang dipimpin Vera Yeti Simanjutak didampingi Iman Budi Putra Noor dan Egi Novita itu mendengarkan keterangan saksi dan korban antara lain Ang Tek Lie alias Ali dan Kie Fat alias Acai dan Ambran atas perkara pencurian dengan penipuan yang dilakukan terdakwa M Sarwani alias Gus Ahmad dan terdakwa Erlina Silalahi.

"Saya tidak ingat lagi setelah minum kopi yang diberikan ibu Erlina. Saya ditolong manajer Hotel Planet Holiday, dan dibawa ke rumah sakit," ujar Ang Tek Lie alias Ali saat menerangkan kejadian yang menimpanya kepada Majelis Hakim.

Ali mengaku tidak merasa curiga terhadap terdakwa Erlina Silalahi yang memberikan kopi dan harus diminum sebelum diurut dan diobati terdakwa Gus Ahmad saat itu. Setelah minum kopi yang dicampuri obat tetes mata, kedua saksi mengalami pusing dan selanjutnya tidak sadarkan diri.

"Saya tidak tahu lagi. Sadar tidak sadar sudah berada di rumah sakit, Sementara uang saya sudah tidak tahu lagi ke mana," katanya.

Ali menceritakan yang mau berobat sebenarnya Ahui karena sakit ginjal. Namun Ahui tidak sempat minum kopi, setelah diurut dan diobati. Ahui langsung pulang saat itu, dan rencananya Ali dan Acai melanjutkan untuk urut. Namun tidak tahunya, malah jadi korban.

"Kita tidak tahu Yang Mulia, disuruh minum kopi yang kita minum. Katanya sebelum diobati harus dihabisi kopi itu. Tidak tahunya malah ditipu," katanya.

Hal senada disampaikan Acai saksi lainnya. Dia juga tidak sadarkan diri setelah minum kopi yang diberikan terdakwa Erlina Silalahi sebelum diurut dan diobati terdakwa Gus Ahmad.

"Saya sampai di rumah pun masih pusing-pusing. Dia (terdakwa Erlina,red) bilang biar cepat sakitnya hilang, minum dulu kopi yang dibuatnya. Habis minum saya langsung tidak sadarkan diri, setelah sadar sudah berada di rumah," katanya.

Sementara Ambran saksi lainnya mengaku kenal dengan terdakwa melalui sabungan ponsel. Terdakwa Erlina Silalahi yang selalu hubungi dirinya.

"Saya hanya kenal dengan ibu Erlina itu melalui sambungan ponsel. Baru sekali ketemu dan menawarkan pengobatan alternatif.

Karena ada Acui yang sakit saya langsung tawarkan saja," kata Ambran menjawab pertanyaan Majelis Hakim.

Ambran mengatakan kalau dirinya hanya sebentar saja di kamar Hotel Pelanet Holiday. Usai Acui diobati, Ambran langsung pulang dan baru mengetahui kalau Acai dan Ali jadi korban keesokan harinya.

"Memang benar Yang Mulia saya yang kenali dengan ketiga bapak-bapak ini. Tapi saya tidak tahu kalau ibu Erlina dan Gus Ahmad adalah jaringan penipu," ujarnya.(*)

Liputan  : Antonius Lbn Tobing.
Kategori : Kriminal/Hukum.