Rita Berharap Dzulmi Realisasikan Visi Misinya

"Semoga visi dan misi yang sudah direncanakan akan tercapai. Itu saja. Saya berdoa, supaya dilancarkan dan dimudahkan langkah suami memimpin Kota Medan hingga lima tahun ke depan".
KABARRIAU.COM, MEDAN - Istri Wali Kota Medan, Rita Maharani, berharap suaminya Dzulmi Eldin merealisasikan semua visi misinya selama memimpin Kota Medan hingga lima tahun ke depan. Untuk mendukung suaminya, Rita mengaku, hanya mengandalkan doa.
"Semoga visi dan misi yang sudah direncanakan akan tercapai. Itu saja. Saya berdoa, supaya dilancarkan dan dimudahkan langkah suami memimpin," ujarnya Rita usai pelantikan 15 kepala daerah hasil pilkada serentak di Sumut di Pendopo Lapangan Merdeka, Jalan Pulau Pinang, Medan, Rabu (17/2/2016).
Di lokasi yang sama, istri Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Nurul Khairani Lubis, berharap sang suami menjadi pemimpin yang amanah.
"Saya merasa bersyukur dan senang tentunya. Karena semuanya berjalan lancar. Saya juga berharap agar nantinya Bapak (Akhyar) menjadi pemimpin yang amanah," ujar Nurul.
Mengenakan pakaian serba putih, Nurul mengaku, tidak memiliki cara khusus untuk mendukung Akhyar memimpin Kota Medan.
"Saya tidak punya hal-hal khusus untuk bapak, hanya doa. Mudah-mudahan dapat dimudahkan oleh Allah SWT," ujarnya. Ia menambahkan akan selalu mengingatkan dan mengawasi Akhyar untuk tetap amanah dalam bekerja.
"Kekhawatiran pasti ada, tapi saya akan selalu mengingatkan suami agar selalu amanah," ujarnya. Menurut Nurul, setelah terpilih menjadi Wakil Wali Kota Medan, Akhyar tidak menunjukan perubahan terhadap keluarga.
Ia juga berharap agar ke depan, Akhyar tetap akan menjadi sosok suami yang sayang keluarga. "Sejauh ini tidak ada perubahan apapun, dan semoga seterusnya tetap menjadi Akhyar apa adanya. Bapak orangnya sederhana dan tidak neko-neko" katanya.
Sementara itu, Dimas Tri Aji, anak ketiga Bupati Serdangbedagai, Soekirman, berharap orangtuanya segera merealisasikan program kerja. "Harapannya Bapak bisa langsung bekerja untuk merealisasikan apa yang sudah diprogramkan sesuai target," ujarnya.
Dimas, yang mengenakan jas hitam mengaku akan tetap mengawal orangtuanya memimpin Kabupaten Serdangbedagai. Ia juga berharap agar Soekirman tidak berubah setelah resmi menjadi bupati.
"Kekhawatiran pasti ada. Tapi, di situ lah peran keluarga dan kerabat dekat untuk mengawal. Dan ke depan, harapanya Bapak agar tidak berubah dan tetap menjaga komunikasi dengan semua elemen, supaya yang tidak diinginkan tak terjadi," ujarnya.
Menurutnya, Soekirman merupakan sosok yang dikenal sederhana dan berprinsip. "Sebagai anak, saya melihat bapak itu sosok yang sederhana dan berprinsip," ujarnya.
Hal senada dikatakan istri Soekirman, Marliah. Menurutnya, Soekirman merupakan sosok yang sederhana. "Bapak orangnya sederhana. Contohnya, kalau sedang di Medan kami menggunakan sepeda motor. Hal itu kami tanamkan kepada anak-anak, agar menjaga kesederhanaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Marliah mengaku, memprediksi Soekirman akan menjadi seorang pemimpin saat masih pacaran. Menurutnya, Soekirman adalah pribadi yang patut dikagumi.
"Bapak itu adalah sosok yang dikagumi. Sejak masa pacaran dulu, Bapak adalah orang organisasi atau aktivis. Saya yakin, setelah reformasi Bapak bisa menjadi pemimpin," katanya.
Siap Atasi Banjir.
Resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Eldin dan Akhyar siap melahirkan program percepatan pelayanan dan pembangunan Medan Rumah Kita.
"Visi dan misi kami menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan Medan Rumah Kita. Untuk melakukannya, secara teknis kami melibatkan kajian dari para akademisi," kata Eldin usai pelantikan.
Eldin memaparkan ada satu acuan yang akan diterapkan dan sudah melalui kajian akademis, khususnya dalam pelayanan redaksiistrasi kependudukan, seperti KTP, KK dan akta kelahiran. Dalam pelaksanaannya, selama ini redaksiistrasi terfokus di dinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil), sehingga dalam proses pelaksanaannya panjang dan memakan waktu cukup lama.
Sedangkan untuk pelayanan pendidikan, paparnya, melalui dinas pendidikan akan dilakukan penataan mengenai kualitas maupun kuantitas guru.
Resdistribusi guru ini akan dilakukan melalui sistem penilaian kinerja. Selanjutnya, mengintervensi penertiban siswa pada saat jam belajar. "Jadi siswa itu dibuat jam belajarnya, sehingga bagi yang masih usia pelajar akan kena pemberlakukan jam belajar," kata ayah tiga anak ini.
Sementara itu, di bidang kesehatan, mantan Sekda Kota Medan ini menyebutkan, peningkatan pelayanan BPJS serta penambahan fasilitas pelayanan di wilayah Medan bagian Utara. Nantinya, didirikan rumah sakit tipe C di Medan Labuhan.
Eldin juga berkomitmen menjadikan Kota Medan sebagai destinasi wisata kota tua. Di mana setiap bangunan bersejarah akan disinkronkan pelesetariannya, baik menggunakan dana APBD maupun dengan memanfaatkan dana CSR.
Sedangkan Akhyar memaparkan, penanggulangan genangan air di Kota Medan. Alumni Teknik Sipil USU ini menyebutkan, ada empat hal dan tindakan yang akan dilakukan, pertama, posisi saluran drainase banyak ditutup oleh masyarakat.
Anehnya, tidak ada lubang inlet. Sehingga air sulit masuk ke drainase, akibatnya ruas jalan menjadi tergenang air. Ke depan ini harus dibenahi, setiap saluran drainase yang tertutup harus memiliki lubang inlet.
Selanjutnya, genangan air di jalan disebabkan sedimentasi saluran drainase. Sehingga perlu dilakukan normalisasi dengan cara yang benar. Karena, selama ini banyak proses normalisasi yang tidak sesuai. Seperti, penyempitan saluran drainase ketika dinding drainase ada perbaikan.
Kemudian, katanya, saluran drainase yang ada di Kota Medan tidak terhubung (disconected). Contohnya seperti saluran drainase yang ada di Jalan Bilal, saluran drainase di daerah tersebut sebelum dibuang ke sungai harus melewati jalur ke Jalan Krakatau, Sidorukun sampai akhirnya ke sungai yang ada di Jalan Bayangkara. Itu terlalu jauh, perlu dipersingkat waktu penyaluran air pada saluran drainase. Rata-rata saluran drainase yang ada di Kota Medan seperti itu. Terakhir, melakukan normalisasi sungai.
Akhyar menyebutkan, setelah drainase dan jalan, program percepatan yang akan dilakukan yakni menata transportasi, agar Kota Medan tak tambah macet. Perlu diketahui saat ini volume per kapasitas kendaraan per jam sudah mengalami peningkatan hingga 200 persen.
Misalnya, dalam satu jam kendaraan yang melintas 1.000 unit, tapi kondisinya sudah mencapai 2.000 unit. Hal ini yang diantisipasi dengan beberapa pendekatan, di antaranya menyiapkan kendaraan massal, land rapid transport (LRT), mass rapid transport (MRT), dan bus rapid transport (BRT). "Kesemuanya tetap akan mendapatkan subsidi dari pemerintah," katanya.(*)
Liputan : Anden.
Kategori : Politik.