delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Isu Rizal Versus Sudirman Warnai Reshuffle Kabinet

Nasib Rizal dan Sudirman masih tarik ulur. Keduanya masih dipertahankan dengan dukungan yang dimiliki di lingkaran Presiden.


KABARRIAU.COM, Jakarta - Isu perseteruan antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said mewarnai isu pergantian menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo.

Dari informasi yang dihimpun, keduanya mempersiapkan jurus jitu agar bisa bertahan di kabinet.
Satu opsi kemudian muncul, Sudirman akan digeser atau diganti posisinya dengan Pramono Anung yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab).

Menteri BUMN, Rini Soemarno kemudian bergeser menggantikan posisi Pramono Anung.
Sementara posisi Rizal Ramli sebagai Menko Maritim, digantikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti.

Posisi Rini Soemarno di BUMN akan digantikan oleh Rusdiantara.

Nasib Rizal dan Sudirman masih tarik ulur. Keduanya masih dipertahankan dengan dukungan yang dimiliki di lingkaran Presiden.

Sudirman masih mendapat dukungan dari Wapres Jusuf Kalla semantara Rizal masih dipertahankan oleh Menkopolhukan Luhut Binsar Panjaitan.

Namun, Presiden Jokowi menjawab diplomatis saat ditanya pemanggilan para pembantunya di kabinet usai membuka Muktamar ke VIII PPP di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016), dua hari lalu.

"Ya biasa, tiap hari dipanggil, hari Minggu dipanggil, hari Sabtu dipanggil ya biasa. Tengah malam kita panggil juga biasa," kata Jokowi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menjawab sama. Ia menjawab diplomatis saat ditanya beberapa menteri sudah di panggil Presiden di Istana Bogor.

"Wah saya sudah tidur kalau itu," ujar JK.

Teka-teki siapa yang akan terpental dan siapa yang akan bertahan di kabinet, masih menjadi pergunjingan para elite pascapertemuan para pimpinan parpol pendukung pemerintahan belum lama ini.

Kabar yang masih hangat adalah adanya perebutan kursi Menteri Desa yang kemudian perang dingin terjadi antara PDIP dan PKB, dua parpol pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Ditemui di Wisma Kinasih, Resort Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2016) pagi, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap, rencana perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi sedianya untuk mempercepat kinerja pemerintahan, dan menjadi lebih baik lagi.


Jangan sampai harapnya, perombakan malah menimbulkan risiko politik baru.

"Perombakan kabinet nanti, kita tidak mengharapkan menciptakan risiko baru. Perombakan kabinet untuk mempercepat kinerja pemerintahan," ujar Hasto.

Hasto menegaskan, perombakan kabinet dilakukan semata untuk mempercepat pembangunan yang ada.

"Untuk menegaskan bagaimana Presiden Jokowi betul-betul di tahun 2016 ini ingin mempercepat, mengakselerasi seluruh gerak pembangunan yang ada," katanya.

Dalam kesempatan itu Hasto juga menangggapi tentang isu adanya menteri yang menolak diganti.

"Saya sudah berbicara kemarin juga dengan Sekjen PKB, Karding, dan disitu kita membangun kesalahpahaman. Akhirnya kita mengetahui ada pihak-pihak yang memancing di air keruh," tuturnya.

Ia memberi pernyataan keras pada pihak-pihak yang berniat mengadu domba PDIP dengan partai lainnya.
"Bagi mereka yang ingin mengadu domba antara PDI Perjuangan dan PKB, akhirnya akan gigit jari," ujarnya.