delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Nasib Penumpang Pesawat Cassa 212-200 Belum Diketahui

Pesawat Cassa 212-200 dengan nomor penerbangan BA 823 berangkat dari Bandara Polonia Medan, Kamis (29/9) sekitar pukul 07.28 WIB dengan tujuan Kutacane, Aceh.

Pesawat diperkirakan sampai di Bandara Leuser, Kutacane sekitar pukul 08.00 WIB. Sepuluh menit sebelum mendarat, pesawat hilang kontak di titik koordinat 03 24 LU dan 098 11 BT. Pesawat keluaran 1989 itu, mengangkut 18 orang penumpang. Empat diantaranya kru pesawat.

Seksi Manajer PT Nusantara Buana Air (NBA), Robur, di Medan, Kamis (29/9) mengatakan, pesawat mendarat dalam keadaan darurat di titik koordinat N.03 derajat 23.80 E.098 derajat 01.21. Lokasi mendarat merupakan pegunungan kapur yang terletak di kawasan hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Tadi tim kita dari PT NBA sudah melakukan pantauan melalui udara bersama tim dari otoritas bandara di Medan. Sementara ini, hasil pantauan, pesawat tersebut utuh," katanya.

Salah seorang anak penumpang pesawat naas, Silvi (9) pelajar kelas IV Sekolah Dasar Kutacane, Provinsi Aceh, mengaku, mencemaskan nasib kedua orang tuanya dr Suherman dan ibunya dr Juli Dahlia. "Saya merasa sedih atas peristiwa yang dialami mereka dan semoga beliau selamat dan dilindungi oleh Allah SWT," ujarnya di Bahorok, Jumat. Ayah Silvi, dr Suherman adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara (Agara).

Sebelum kedua orang tuanya itu mengalami kecelakaan tersebut, menurut dia, dirinya sempat berpesan agar membelikan kamus Bahasa Inggris dan pensil warna di Medan.


Namun, malang bagi dirinya, belum lagi kedua pesanan tersebut diterima, ternyata mendapat kabar bahwa pesawat kedua orang tuanya dari Medan tujuan Kutacane jatuh di kawasan hutan Bahorok.

"Saya sempat terkejut, setelah mendengar peristiwa tersebut.Ini benar-benar cobaan," ucap Silvi. Ketika ditanya apakah kedua orang tuanya ada berpesan terhadap dirinya, Silvi mengatakan tidak ada. Hanya orang tuanya senyum-senyum saja. "Justru saya yang berpesan sama Ibu agar dibelikan kamus Bahasa Inggris dan pensil warna," katanya dengan nada sedih.

Berdasarkan manifes yang diperoleh dari Bandara Polonia Medan, pesawat itu mengangkut 18 orang yang terdiri dari kapten pilot Maval dan tiga kru. Sedangkan penumpangnya masing-masing Syamsidar Yusni, Harimatul Jannah, Aprilia, Andi Rahan, Arif, Suryadi, Astuti, Dian Apriani, Suwul, Juli Dahlia, Aisyah, Jefriedin, Zainal dan Siwang Sandung.**/mtc