delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Analisa Pakar Kemenhut RI Terhadap Lahan Gambut RAPP Dicurigai

 

Analisa tim pakar independen lintas bidang Kementerian Kehutanan mengaudit tata kelola air atau teknlogi eco hydro, dicurigai tidak falid, Pasalnya masyarakat Semenanjung kampar mengatakan HTI RAPP dilahan Gambut mereka berdampak kurang baik terhadap lingkungan daerah itu, sejak lahan itu di kelola RAPP tanah gambut dilokasi menjadi kering sehingga, gampang terbakar.

"Sejak RAPP mebuat kanal di lokasi lahan Gambut daerah kami ini, kebakaran lahan susah dipadamkan," Ujar Mardi Warga Meranti, Senin (2/9/13).

Diakatakan Mardi pembukaan lahan gambut oleh RAPP, juga menyebabkan tanah daerahnya menjadi turun, hingga air laut sebelumnya tidak masuk kampung setelah di buka lahan Semenanjung Kampar air laut selalu mengenagi kampung, kertika pasang laut naik.

"Sejak dibukanya lahan itu, air laut terus mengenangi kampung ketika pasang, artinya tanah dilokasi ini turun," Ucapnya.

Analisa yang dilontarkan tim pakar independen lintas bidang Kementerian Kehutanan mengaudit tata kelola air atau teknlogi eco hydro di lahan gambut pada hutan tanaman industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Meranti, Pelalawan, yang menyebutkan HTI RAPP, yang terbukti pengelolaan hutan tanaman di lahan gambut melalui penerapan eko hydro dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, lingkungan dan produktivitas hutan tanaman akasia, diduganya akal - akalan bela perusahaan.

"Analisa tim pakar independen lintas bidang Kementerian Kehutanan mengaudit tata kelola air atau teknlogi eco hydro di lahan gambut pada hutan tanaman industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Meranti, jauh dari kenyataan, sebab yang merasakan dampak pembukaan lahan di Semennajung kampar itu kami," Ujar Mardi.(bs)