Ibu Muda Dijambret, Kalung Emas 15 Gram Lesap

Nasib malang menimpa seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Pelita Gang Banten No 21 Kelurahan Rintis Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. Pasalnya ia telah menjadi korban aksi penjambretan saat melintas di Jalan Bangka yang bersebelahan dengan kantor Polresta Pekanbaru.
Korban adalah Desy Nonita (37) warga Jalan Pelita Gang Banten No 21 Kelurahan Rintis Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. Saat kejadian berlangsung korban bersama dengan Erda Fitriwati (33) adiknya yang berbocengan mengendarai sepeda motor. Saat melintasi Jalan Bangka, tepatnya di sebelah Kantor Mapolresta Perkanbaru dihampiri pelaku yang juga menggunakan sepeda motor.
Saat itu, menurut korban dengan cepat pelaku menyalipkan motornya dan menarik kalung mas yang dikenakan korban saat itu. Pelaku dengan cepat kabur menggunakan kenderaanya menuju jalan Ahmad Yani dan korban tidak mengenali pelaku yang menggunakan helm tertutup dengan kaca gelap. Namun pelaku masih mengingat plat motor pelaku yang menggunakan motor bebek dengan BM 4139.
"Kalung saya langsung ditarik. Kemudian kabur dengan motornya. Saya sempat teriak maling, maling," ujar korban saat melaporkan kejadianya ke Polresta Pekanbaru.
Korban kepada pihak kepolisian mengaku tidak dapat mengelak aksi penjambretan itu. Karena pelaku menyelinap diantara kendaraan di Jalan Ahmad Yani dengan cepat dan korban mengaku tidak sempat mengenali ciri pelaku, karena pelaku menggunakan helm dengan kaca penutup.
"Saya hanya ingat, pelakunya menggunakan motor bebek bernopol BM 4139," jelas Desy.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria kepada wartawan, Senin (10/2) membenarkan kejadian berlangsung Minggu (9/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Akibat kejadian itu korban kehilangan kalung emas seberat 15 gram atau seharga Rp 7 juta. "Kita telah menerima laporan korban. Ciri-ciri kendaraan dan Nopol kendaraan milik pelaku menjadi petunjuk untuk mengungkap pelakunya," ujar Kasat.
Saat ini polisi tengah mengejar pelaku dan kendaraan yang digunakan. "Sekarang kita masih melakukan pengejaran," tambah Arief Fajar.