Ratusan Pelajar Penuh Coretan di Baju Konvoi di Jalanan Bengkalis Setelah Lulus

Gerombolan Pelajar coret baju di Bengkalis (konvoi) sepeda motor siswa karna dinyatakan lulus mereka memenuhi beberapa ruas jalan utama Kota Bengkalis.
KRC, Bengkalis - Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Bengkalis dilakukan Sabtu (14/6) sore, menghadirkan permandangan berbeda dibanding hari-hari biasa bagi warga Kota Bengkalis. Yakni munculnya gerombolan (konvoi) sepeda motor siswa yang dinyatakan lulus di beberapa ruas jalan utama.
Ratusan pelajar menggunakan sepeda motor dengan knalpot racing dan kelengkapan kenderaan yang tidak lengkap menjadi raja jalanan.
Mereka menguasai beberapa ruas jalan dalam Kota Bengkalis sebagai ekspresi kelulusan. Mereka berboncengan dan tanpa memakai Helm.
Dengan sepeda tanpa kelengkapan sebagaimana diatur UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.
Mereka dipastikan juga tidak memilik Surat Izin Mengemudi (SIM C, karena belum cukup umur) yang selama ini menjadi salah satu poin dalam penegakkan hukum lalulintas sebagaimana diatur Pasal 77 ayat (1) UU No 22/2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan.
Hebatnya, ketika para pelajar cebolan SMP yang belum mengantongi ijazah ini menggeber sepeda motornya di jalan-jalan utama Kota Bengkalis, tak seorangpun kelihatan polisi di jalan dan persimpang yang hari-hari biasa selalu ada polisi.
Heri warga Bengkalis yang berhenti sejenak di pos lantas pertigaan Jalan Jenderal Ahmad Yani-Jenderal Sudirman berceloteh. Ia menduga polisi memberi toleransi kepada pelajar mengekspresi kelulusannya.
"Polisi kok ndak ada. Kalau tak ditertibkan mereka dapat membuat orang lain celaka," Heri Sabtu sore.
Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Roni Syahendra saat dihubungi wartawan membantah anggotanya tidak ada di jalan.
Menurut Roni, sebelum pengumuman UN dilaksanakan sejumlah anggota polisi lalulintas sudah distandy by kan di tiap sekolah-sekolah.
Pada kesempatan itu, Roni menegaskan, pihaknya telah mengimbau pihak sekolah dan anak anak sekolah bagi yang lulus agar tidak melakukan konvoi sepeda motor.
"Jadi kalau masih ada anak anak sekolah melakukan konvoi dijalanan dengan bersepeda motor, maka memang mereka tidak mentaati imbauan kami," kata Roni.
Berselang dua jam kemudian muncul mobil patroli membubarkan konvoi pelajar SMP tersebut dan beberapa personel ditempatkan di pos-pos yang saban hari memang ada polisisnya.
"Kita telah menurunkan personel dilapangan untuk memantau anak anak sekolah tersebut, supaya konvoi yang mereka lakukan tidak mengganggu pengguna lalulintas lainnya, "ungkap Roni lagi.(MT)