delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Memasuki sikap Tahun Bershio Monyet Api

Shio yang berlaku untuk tahun Imlek 2567 yakni monyet dengan unsur api. Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Ko Subuana (74) menilai di tahun ini kegiatan ekonomi terdapat banyak kendala. Tingkat perekonomian di Indonesia tidak mengalami penurunan dan malah mengalami peningkatan. Namun perlu kesabaran dan ketekunan untuk menghadapi masalah yang dihadapi nanti.

KABARRIAU.COM, BANDUNG - Penanggalan tahun baru Tionghoa atau Imlek, akan memasuki tahun 2567 pada tanggal 8 Februari 2016. Biasanya, pergantian tahun baru Imlek ini sering dijadikan sebagai momen yang tepat untuk memprediksi nasib dan peruntungan di masa depan.

Shio yang berlaku untuk tahun Imlek 2567, yakni monyet dengan unsur api. Mau tahu apa prediksi apa yang akan terjadi pada masa depan?

Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Ko Subuana (74), secara pribadi menilai, monyet merupakan hewan pintar dan cerdik banyak akal. Namun monyet memiliki sifat serakah yang melebihi binatang lain. Menurutnya, walau mulut penuh makanan, tangan cengkram pisang, kaki juga masih mau mencengkram pisang.

"Itu serakahnya monyet. Di tahun ini kegiatan ekonomi terdapat banyak kendala," kata Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Ko Subuana (74), berbincang dengan WWW.KABARRIAU.COM di Vihara Dharma Ramsi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/2/2016).

Kendati begitu, Ko Subuana, mengatakan tingkat perekonomian di Indonesia tidak mengalami penurunan dan malah mengalami peningkatan. Namun perlu kesabaran dan ketekunan untuk menghadapi masalah yang dihadapi nanti.

"Di dalam menghadapi kehidupan demikian prihatin dan sabar menghadapi situasi demikian. Ketika bisa menahan emosi dan sabar ada jalannya. Jadi bukan menurun tapi agak kesulitan," ujar Ko Subuana.

Terkait dengan bencana, Ko Subuana, tak bisa memprediksinya. Sebab bencana berkaitan dengan alam sehingga sulit diprediksi. Bahkan negara yang memiliki alat pendeteksi bencana secanggih apapun sulit memprediksi bencana yang akan terjadi.

"Contohnya di Taiwan, menjelang Imlek, justru ada bencana gempa. Kami sendiri prihatin atas kejadian tersebut," kata Ko Subuana. (*)

Liputan  : Jondri Naldi.
Kategori : Nasional/Bisnis.

BERITA TERKAIT