delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Jual Nama Kapolres, Oknum Minta Rp50 Juta ke Istri Kades

 Pinggir - Kasus hukum yang membelit kades Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Um yang diamankan Jumat (21/3) lalu karena dugaan penjualan lahan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dimanfaatkan orang tak dikenal (OTK) dengan meminta uang Rp50 juta kepada Salbiah, istri Um.

Menurut Salbiah, dirinya tiba-tiba ditelpon seorang laki-laki yang mengaku Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo.

Salbiah menjelaskan, dia dan keluarganya diminta menyetorkan uang Rp50 juta agar suaminya, UM bisa dibebaskan dari semua tuntutan hukum.

"Saya memang sangat ingin Bapak (Kades-red) dibebaskan. Karena menurut saya, Bapak tidak bersalah. Makanya begitu mendapat telpon itu, saya percaya saja. Tapi setelah diminta setor, baru Bapak dibebaskan, kami akhirnya menjadi ragu," ujar Salbiah saat ditemui di kediamannya KM 34 Tasik serai, Kamis (28/3) siang.

Lanjut Salbiah memaparkan, dia di telpon oleh seseorang yang mengatas namakan Kapolres Bengkalis itu, Rabu (26/3) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB. Si penelpon mengatakan, kalau dia Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo. Karena memang suaminya ditahan di Polres Bengkalis, Salbiah pun percaya, itu telpon dari Kapolres.

"Awalnya saya percaya, dia bilang kasus bapak bisa di SP3 kan. Nanti akan di bantu. Saya pun respon. Tapi kemudian dia telpon lagi minta uang Rp 50 juta disetorkan. Saya mulai curiga dan memutuskan tak mau lagi menghubunginya," ujar Salbiah lagi.

Yang menjadi Tanda tanya menyangkut telpon itu bermunculan diantara keluarganya. Ini lantaran nomor telpon Salbiah tak banyak yang mengetahui.

Maklum istri kades itu hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang hanya mengurus rumah tangga di rumahnya sederhana.

"Nomor saya tak banyak yang tahu. Tapi ini dia langsung tahu kalau ini nomor saya," akunya heran.

Telpon yang mengatas namakan Kapolres ini pun menjadi perbincangan diantara tokoh masyarakat yang peduli dengan kasus yang menimpa Kades.

Mereka pun berkumpul di rumah sederhana kades yang masih berupa dinding kayu itu. Sembari memnguatkan hati istri kades, mereka menegaskan agar istri kades tak terbujuk masalah-masalah seperti itu.

"Saya yang sudah enam tahun menjadi ketua RT tak tahu nomor istri kades. Kok orang jauh tahu nomornya. Ini yang membuat kami curiga," ujar tokoh masyarak, Misdi.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo yang dikonfirmasi menegaskan bahwa itu jaringan penipuan yang memanfaatkan nama pejabat. "Itu modus. Biasanya kelompok penipuan dengan nama pejabat," ungkap Kapolres.

Kapolres pun meminta nomor yang dipakai untuk menghubungi istri kades. Pihaknya langsung menindak lanjuti pencatutan nama itu. "Kasat Reskrim sedang menyelidikinya," ujar Kapolres lagi. [rdi]