Korban Mengaku di Rampok Oknum Polisi, Kapolresta Membantah

Kabar Kriminal - Misteri tertembaknya personil Propam Polresta Pekanbaru mulai terkuak. Pemilik mobil mengaku dirinya hendak dirampok, namun kemudian pelaku tertembak pistolnya sendiri.
Hal itu bertolak belakang dengan pernyataan Kapolresta Pekanbaru Riau Kombes Pol Robert Hariyanto mengatakan kalau tertembaknya Bripka E karena ketidak-sengajaan. Namun penjelasan yang berbeda justru disampaikan korban (saksi) Irianti (40), PNS Dinas Kesehatan Pemprov Riau yang mobilnya sempat dimasuki Bripka E.
Saat menjadi saksi dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), Iriani dengan lugas menjelaskan kronologis tertembaknya Bripka E. Menurut Irianti, Bripka E sempat mencoba merampok dengan merebut tas miliknya sambil menodongkan senjata api.
"Dia sempat merarik tas saya di dalam mobil sambil menodongkan pistol," tuturnya sambil menunjuk bagian dalam mobil Avanza warna silver yang menjadi saksi bisu peristiwa tersebut.
Korban mengaku kemudian nekat untuk mempertahankan tas sambil berteriak meminta tolong warga sekitar. Sejumlah warga lantas mencoba menolong Iriani, namun justru ditodong Bripka E.
Sejumlah saksi yang ditemui di lokasi, namun menolak menyebutkan namanya, membenarkan keterangan Irianti. Bahwa, Bripka E memang berusaha merampok, lantas terjadi tarik-menarik dan akhirnya terdengar suara letusan senjata api yang pelurunya mengenai kaki Bripka E sendiri.
Sebelumya. Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Hariyanto membantah anggotanya merampok. Dia menyebut anggotanya hanya bermaksud menertibkan parkir di lokasi kejadian saat menjemput kakaknya. [rtc]