Warga Desak Aparat Usut Pembangunan Turap Tanjung Motong

Terkait dugaan penyimpangan pembangunan turap beton di bibir pantai Tanjung Motong Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat yang menghabiskan dana APBD Provinsi Riau tahun 2013 yang jumlah mencapai milyaran rupaih.
Pekanbaru Terkini (KR) - Masyarakat peduli pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Meranti mendesak aparat penegak hukum seperti Kejaksaan Tinggi (Kejati), maupun Polda Riau untuk segera menurunkan timnya untuk mengusut Pembangunan Turap Tanjung Motong sampai tuntas.
Hal itu disampaikan terkait dugaan penyimpangan pembangunan turap beton di bibir pantai Tanjung Motong Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat yang menghabiskan dana APBD Provinsi Riau tahun 2013 yang jumlah mencapai milyaran rupaih. Pembangunan proyek itu dilaksanakan CV Laksamana Putra Riau selaku kontraktor pelaksana proyek dan dalam pengerjaanya terindikasi kuat menyalahi bestek.
"Kami khawatir jika proyek turap beton di bibir pantai Tanjung Motong desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat jika tidak ditindak lanjuti akan menyebabkan terjadinya kerugian negara, sehingga pembangunan yang dikerjakan di wilayah itu tidak maksimal dan sia-sia. Proyek turap tersebut pengerjaanya terindikasi kuat menyalahi bestek," ujar Munir salah seorang pemuda setempat kepada wartawan, Senin (21/7) di Selatpanjang.
Persoalan proyek tersebut sebelumnya pernah disampaikan pejabat di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, namun sampai saat ini tidak ada tindaklanjutnya. "Saat itu mereka sepertinya ketakutan setelah mendengar pemaparan yang kami sampaikan yang kami sertai bukti gambar hasil pengerjaan proyek, namun sejauh ini sepertinya tidak ada tindaklanjutnya," katanya.
Masih menurut Munir, dalam kasus ini pihak pejabat dinas tekait saat itu terkesan ketakutan saat mengetahui persoalan di lapangan. "Permasalahan ini sepertinya belum kunjung ditindaklanjuti. Padahal pekerjaanya sudah 100 persen dibayarkan. Dengan kondisi fisik yang ada saat ini, kami masyarakat merasa bertanggung jawab serta
Untuk itu, masyarakat saat ini mengharapkan tim penyidik turun ke lokasi pembangunan turap yang ada di Tanjung Motong. Jika ini dibiar, pembangunan yang ada di daerah terutama jauh dari pantauan aparat, ke depanya akan terulang kejadian yang sama. "Jika ini dibiarkan, semua proyek di pelosok desa akan jauh dari kualitas dan hancur sebelum waktunya. Jelas yang dirugikan adalah masyarakat setempat yang selama ini sangat mendambakan pembangunan," tambahnya.
Proyek pembangunan turap beton pencegah abrasi di Tanjung Motong bentuk fisiknya saat ini sudah sangat mengkhawatirkan kerena terlihat sangat rapuh dan mudah digerus gelombang air pasang, padahal pembangunan baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu. Namun hasil tidak sesuai dengan diharapkan dan dalam tahun ini diperkirakan akan hancur.(MT)