delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Pelaku Perusak Ekosistim Batang Nilo Mendapat Banyak Kecaman

Kebiasaan jelek warga Penarekan dengan cara Manubo di Batang Nilo, Langgam, Pelalawan, Riau, mendapat banyak kecaman, apalagi pelakunya adalah Tokoh Masyarakat, Kepala Desa dan warga Langgam.

"Para mereka ini adalah orang yang dihormati seharusnya mereka mempunyai malu, karena budaya Manubo ini, perbuatan tidak terpuji, bahkan mengancam mata pencarian Nelayan," Jelas Mahasiswa Pelalawan, Jumri, Selasa (19/8/14).

Bukan saja jumri yang mengecam, Humas WWF, Syamsuar dan Tokoh Pemuda Langgam Nurzepri ikut berbicara, mereka ini sudah beberapa kali mencoba merubah kebiasaan buruk yang dikatakan tradisi ini, namun entah apa yang ada dibenak para Penubo ikan ini mereka mengaku tidak tahu, bahkan mereka menilai para Tokoh adat dan Kades ini tergolong "Mada".

"Saya bilang Mada karena tidak ada upaya pelarangan dalam menyelamatkan sungai ini, dan bagi siapa saja warga yang melihat ikan pening dalam sungai maka siapa saja boleh lapor ke Polisi," jelas BBM nya.

Kecaman ini bukan saja datang dari berbagai elemen masyarakat, Calon kuat anggota Persatuan weartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Pelalawan pun sudah memberi kecaman keras, bahkan kalau dilaksanakan akan ada upaya hukum bagi pelaku perusak sungai ini.

Menurut Informasi acara menubo di Batang Nilo akan dilaksanakan hari Kamis (21/8/14) mendatang, karena Senin lalu air Sungai Kampar meluap alias dalam, Informasinya saat ini racun yang berasal dari akar Tubo sudah terkumpul sebanyak 1 ton dirumah Kades Penarikan, Langgam.

Camat dalam hal ini selaku penguasa Kecamatan Langgam ketika dikonfirmasi tidak mau berkomentar.(MT)