Partai berlambang pohon beringin telah mempercayakan jabatan Ketua DPR kepada Ade Komaruddin sehingga ia harus berkonsentrasi terhadap tugas pokoknya di parlemen. "Tidak bisa dua-duanya."Tetapi, beliau akan diberi pilihan, menjadi Ketua DPR atau mau nyalon".

KABARRIAU.COM, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komaruddin diharuskan mundur terlebih dahulu dari jabatannya apabila ingin mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru. Hal tersebut merupakan salah satu keputusan dalam rapat Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar se-Indonesia yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat pada Jumat 5 Februari 2016.

Sekretaris Paguyuban DPD I Partai Golkar se-Indonesia, Ridwan Bae, yang memimpin rapat itu membenarkan hal tersebut. Menurut dia, di dalam AD/ART Partai Golkar, Ade tetap berhak maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar. "Tetapi, beliau akan diberi pilihan, menjadi Ketua DPR atau mau nyalon," kata anggota Komisi Perhubungan DPR itu Sabtu, 6 Februari 2016.

Ridwan berujar, partai berlambang pohon beringin itu telah mempercayakan jabatan Ketua DPR kepada Ade sehingga ia harus berkonsentrasi terhadap tugas pokoknya di parlemen. "Tidak bisa dua-duanya. Contohnya, Idrus Marham. Saat jadi anggota DPR dia mundur karena menjadi Sekretaris Jenderal. Ini cuma Sekjen lo, apalagi jadi ketua," katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu pun mengatakan, saat Ade diberikan mandat oleh Partai Golkar sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto, Ade telah memberikan pernyataan di hadapan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. "Itu sikap beliau, keinginan beliau sendiri," tutur Ridwan.

Pada 5 Februari lalu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menggelar rapat dengan DPD I Partai Golkar se-Indonesia di NTB. Sebelumnya, pada 4 Februari, Partai Golkar juga menggelar rapat perdana dalam rangka rekonsiliasi setelah setahun lamanya terjadi dualisme kepengurusan, yakni kepengurusan Munas Bali yang diketuai Aburizal Bakrie dan kepengurusan Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.

Kedua kubu itu akhirnya sepakat menggelar musyawarah nasional. Dalam munas tersebut, Partai Golkar juga akan memilih Ketua Umum yang baru karena Aburizal dan Agung sepakat untuk tidak maju kembali. Beberapa nama calon Ketua Umum Partai Golkar yang beredar adalah Ade Komaruddin, Idrus Marham, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, dan juga Nurdin Halid.(*)

Liputan  : Piter.
Kategori: Politik.